Halaman

ASOPS PANGLIMA TNI TUTUP PRATUGAS KONGA LEBANON



28 Oct 2009


PUSPEN TNI (28/10),- Asisten Operasi (Asops) Panglima TNI - Mayor Jenderal TNI Supiadin A.S menutup Latihan Pratugas Satgas MPU TNI Konga XXV-B/UNIFIL, Satgas FHQSU TNI Konga XXVI-B1/UNIFIL dan Satgas FPC TNI Konga XXVI-B2/UNIFIL Lebanon TNI, di Pusdikif Cipatat Bandung, Selasa (27/10). Ketiga Satgas yang akan bertugas sebagai pasukan perdamaian PBB di Republik Lebanon tersebut telah melaksanakan Latihan Pratugas selama kurang lebih 2 minggu di Pusdikif Cipatat Bandung. Latihan dibuka pada tanggal 7 Oktober 2009 dan dilaksanakan sampai dengan 27 Oktober 2009. Personel yang terlibat dalam Latihan Pratugas tersebut tidak kurang dari 335 orang yang terdiri dari penyelenggara, pelatih 60 orang dan pelaku 275 orang.


Satgas MPU TNI Konga XXV-B/UNIFIL, Satgas FHQSU TNI Konga XXVI-B1/UNIFIL dan Satgas FPC TNI Konga XXVI-B2/UNIFIL, selama mengikuti latihan diberikan pembekalan dan pengetahuan Taktis dan Teknis yang disusun dalam beberapa tahap yaitu Tahap pertama tanggal 7 Oktober 2009 sampai dengan 20 Oktober 2009, teori dan latihan teknis serta pembekalan dari Kasum TNI, Dir “B” BAIS TNI, Staf Dir Kips Deplu, Staf Dir Kersin Dephan, UNHCR dan UNICEF. Tahap kedua tanggal 21 Oktober 2009 sampai dengan 25 Oktober 2009 latihan aplikasi berupa latihan taktis dalam hubungan satuan tugas .


Pelaksanaan Lat Pratugas yang telah dilaksanakan dapat berjalan lancar, aman dan sesuai sasaran latihan, yaitu semua peserta latihan mengerti, memahami dan dapat mengaplikasikan semua materi yang diberikan selama pelaksanaan latihan yang meliputi materi pengantar, materi umum, materi utama materi pendukung dan siap mengemban misi PBB di daerah operasi UNIFIL Lebanon secara optimal.


Dalam amanatnya Asisten Operasi Panglima TNI menjelaskan bahwa, tugas-tugas yang selama ini dilaksanakan di tanah air tentunya akan sangat berbeda dengan tugas yang akan dilaksanakan sebagai pasukan perdamaian PBB di Republik Lebanon. Ditekankan oleh Asops, bahwa sebagai seorang peacekeeper harus bekerja sesuai dengan standart operasi (SOP) dan Rule of Engagment (ROE) yang jelas dan harus dipedomani pada setiap langkah dan tindakan.


Sebagai petugas penjaga perdamaian seluruh personel Satgas harus mampu dan dapat menjadi penengah antara pihak-pihak yang bertikai secara imparsial dan menghadapi perbedaan iklim/cuaca yang ekstrim dengan negara kita, hal ini tentunya memerlukan kerja keras, kemampuan berfikir, kerjasama dan loyalitas serta kesiapan fisik dan mental yang tinggi, tegasnya Asops Panglima TNI. Sumber http://www.tni.mil.id